Kumpulan Ilmu Pengetahuan, fakta, dan ragam dunia

Home Top Ad

Responsive Ads Here

Disebut juga sebagai kelenjar suprarenalis karena letaknya di atas ginjal. Dan kadang juga disebut sebagai kelenjar anak ginjal karena me...

KELENJAR ADRENAL

Disebut juga sebagai kelenjar suprarenalis karena letaknya di atas ginjal. Dan kadang juga disebut sebagai kelenjar anak ginjal karena menempel pada ginjal.



  • Di dalam tubuh terdapat dua kelenjar adrenal, masing-masing mempunyai berat ± 4 gram.
  •  Kelanjar ini terletak di kutub superior ginjal.
  •  Secara anatomis kelanjar adrenal dibedakan atas: Adrenal korteks yang tersusun atas: Zona glomerolusa , Zona fasikulata , Zona retikularis serta Adrenal medulla yang menghasilkan: Epinefrin dan Nor-epinefrin







Perhatikan gambar Kelenjar adrenal , kelenjar ini terdiri dari dua lapis yaitu
  1. bagian medulla
  2. bagian korteks


Adrenal medulla adalah kelenjar adrenal bagian dalam yang menempati 20% dari kelenjar adrenal.
Prosentase hormon yang dihasilkan adalah: Epinefrin (80%) dan Nor-epinefrin (20%)
  • Nor-epinefrin yang ada dalam sirkulasi darah menyebabkan konstriksi seluruh pembuluh darah tubuh. 
  • Hal ini menyebabkan peningkatan aktivitas jantung, penghambatan saluran gastrointestinal, dan pelebaran pupil mata
  • Maka Hormon-hormon yang dikeluarkan dari Medulla memiliki efek yang sama pada organ sebagai efek sistem saraf simpatik  
  • Epinefrin menimbulkan efek yang kurang lebih sama dengan nor-epinefrin. 
  • Perbedaan yang bisa dicatat adalah:  Epinefrin mempunyai efek metabolik 5 – 10 kali lebih besar daripada nor-epinefrin. 
  • Akibatnya, perangsangan terhadap jantung juga menjadi lebih besar. Efek epinefrin dalam mengkontriksikan pembuluh darah dalam otot lebih lemah dibanding nor-epinefrin. OK
Adrenal Korteks yang tersusun atas Zona glomerolusa , Zona fasikulata , Zona retikularis terinci sebagai berikut
Zona Glomerolusa
  • Zona ini secara eksklusif memproduksi mineralokortikoid, terutama aldosteron.
  •  Efek aldosteron adalah meningkatkan jumlah natrium dan menurunkan jumlah kalium dalam cairan ekstraseluler, selama proses pembentukan urine.
 Efek berlebihnya kadar aldosteron:
  •  Menyebabkan hipokalemia, yaitu keadaan menurunnya konsentrasi kalium dalam plasma darah sampai di bawah nilai normal.
  •  Penderita mengalami kelemahan otot yang berat.
 Efek rendahnya kadar aldosteron:
  • Konsentrasi ion kalium dalam cairan ekstraseluler meningkat sampai jauh di atas nilai normal.
  • Peningkatan 60 – 100% dari nilai normal menyebabkan keracunan jantung.  
  • Peningkatan di atas itu, menyebabkan gagal jantung.


Zona Fasikulata
  • Zona ini mensintesis glukokortikoid, terutama kortisol.
  • Peran kortisol:
  1. Mengontrol metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.
  2. Membantu menolak efek destruktif dari stres mental dan fisik.
Kortisol yang berlebih 
  • menyebabkan timbulnya sindrom Cushin
Sindrom Cushin yang ditandai oleh: 


  1. Meningkatkan kadar glukosa darah (hiperglikemia)
  2. Menurunnya protein
  3. Meningkatnya timbunan lemak.
  4. Glukosa tercampur dalam urine (glukosuria),  mirip dengan DM sehingga disebut  ‘Diabetes Adrenal’.
  5. Sebagian glukosa diendapkan sebagai lemak tubuh di atas bahu dan wajah, sehingga disebut ‘punuk kerbau’ (buffalo hump) dan ‘muka bulan’ (moon face). 


Zona Retikularis
  • Zona ini menghasilkan hormon seks adrenal (androgen dan estrogen) yang identik dengan yang dihasilkan gonad. 
  • Namun androgen dan estrogen adrenal ini tidak cukup kuat untuk menimbulkan efek maskulinitas dan feminitas.
Beberapa kelainan terkait dengan meningkatnya androgen adrenal.
  • Maskulinitas pada wanita dewasa, tanda-tanda:
  1. Hirsutisme yaitu mengalami pola pertumbuhan rambut tubuh pria.
  2.  Suara berat 
  3.  Otot lengan dan tungkai berkembang 
  4.  Payudara mengecil 
  5.  Menstruasi mungkin terhenti
 
  • Pseudo hermafroditisme pada bayi perempuan yang ditandai dengan
  1. Pertumbuhan genetalia eksternal pria.
  2. Pubertas prekoks pada anak laki-laki pra-pubertas.
  3. Sekresi androgen adrenal tidak disertai dengan pembentukan sperma atau aktivitas gonad karena testis masih berada dalam status pra-pubertas non-fungsional.
Gejala pubertas prekoks, antara lain:
  1. Suara menjadi berat
  2. Tumbuh jenggot
  3. Penis membesar
Jadi Hormon yang dihasilkan kelenjar adrenal  itu
  • Glukokortikoid mempengaruhi metabolisme dan membantu meningkatkan kadar gula darah
  • Mineralo corticoids mempengaruhi metabolisme mineral. 
  • Aldosteron adalah steroid yang menargetkan tubulus distal ginjal dan merangsang serapan kembali natrium dan kalium.
  • Androgen seperti testosteron disekresi oleh korteks adrenal. produksi androgen adrenal yang berlebihan dapat menyebabkan pubertas dini pada anak-anak muda dan pola rambut tubuh maskulin pada perempuan.
  • Hormon Kortisol dan Glukokortikoid ini disekresi oleh anak ginjal karena provokasi dari hormon Adrenocorticotropic hormon yang disekresi oleh hipofisis anterior artinya hormon  Kortisol dan Glukokortikoid tidak akan disekresi oleh adrenal jika ACTH mengalami gangguan
  •  Hormon Adrenokortikotrop ini bekerjanya dikendalikan dan diatur oleh hormon hipotalamus corticotrophin-releasing peptide.
MATERI  INI SAYA PIKIR CUKUP UNTUK SMA ... INGIN LEBIH DALAM KLIK INI

1 coment�rios:

Kedudukan kelenjar Gondok ( Thyroid ), berada di leher bagian depan, di bawah jakun. Kelenjar ini menghasilkan hormon Thyroid, yang fungsi...

KELENJAR TIROID

Kedudukan kelenjar Gondok (Thyroid), berada di leher bagian depan, di bawah jakun.

Kelenjar ini menghasilkan hormon Thyroid, yang fungsinya adalah untuk :
Mengatur berbagai ‘Metabolisme’ tubuh, terutama yang berhubungan dengan Pembentukan Energi, penggunaan tubuh atas hormon hormon lain dan vitamin serta mengatur pertumbuhan dan pematangan dari sel jaringan tubuh.Penyakit atau masalah yang dapat ditimbulkan berhubungan dengan produksi hormon yang berlebihan (hyperthyroidism) atau kekurangan (hypothyroidism).
Jenis hormon yang diproduksi oleh kelenjar Gondok
Proses pembentukan hormon kelenjar Gondok mengalami perjalanan yang cukup panjang, dimana diawali dari penerimaan rangsangan di Batang Otak (hypothalamus).
Hypothalamus melepaskan ‘Thyrotropin-Releasing Hormone’ (TRH), melalui peredaran darah hormon ini sampai di kelenjar Pituitary yang berada di dasar otak. Sebagai balasannya, kelenjar Pituitary melepaskan ‘Thyroid-Stimulating Hormone’ (TSH) ke dalam sistem peredaran darah yang akhirnya sampai di kelenjar Gondok. TSH kemudian merangsang kelenjar Gondok untuk memproduksi 2 jenis hormonnya yaitu :
  • L-thyroxine (T4) dan
  • Triiodothyronine (T3).
Selain itu kelenjar Gondok juga membutuhkan mineral Iodium yang cukup untuk membentuk ke dua jenis hormon tersebut di atas (T3 dan T4)
Pengaturan akan produksi hormon kelenjar Gondok, diatur oleh rangsangan terhadap kelenjar Pituitary. Misalnya ketika hormon kelenjar Gondok mencapai kadar yang tinggi di dalam darah, maka pelepasan TRH dan TSH menurun, sehingga rangsangan terhadap kelenjar Gondok juga menurun sehingga produksi hormon kelenjar Gondok juga menurun, sebaliknya ketika kadarnya mulai rendah dan berkurang, maka kelenjar Pituitary kembali melepaskan TSH nya dan mulai merangsang kelenjar Gondok untuk meningkatkan produksi hormon T3 dan T4 nya. Demikian seterusnya pengaturan dari produksi hormon kelenjar Gondok dapat terus diatur dan akan tetap dalam kadar yang stabil sesuai kebutuhan tubuh.
Kegagalan pada ‘pengaturan’ produksi hormon kelenjar gondok ini akan menyebabkan terjadinya :
  1. Hypothyroidism (kekurangan hormon kelenjar Gondok)
  2. Hyperthyroidism (Kelebihan hormone kelenjar Gondok)
Penyakit kelenjar Gondok
Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa terjadinya gangguan pada produksi kelenjar Gondok adalah akibat dari gagalnya system pengaturan. Tetapi tidak semua penyakit kelenjar Gondok harus mengalami gangguan produksi Hormon. Ada beberapa penyakit Gondok yang tidak mengalami gangguan produksi Hormon, artinya jumlah hormon kelenjar Gondok yang ada di dalam darah berada pada kadar yang stabil (tidak kurang dan tidak lebih), ini yang disebut dengan Euthyroid.
Pada setiap tindakan medis yang akan dilakukan (seperti operasi kelenjar gondok), pertama yang harus diperhatikan adalah, apakah kelenjar dalam keadaan Euthyroid ? dan ini mutlak. Dan juga tujuan dari berbagai pengobatan terhadap penyakit kelenjar Gondok adalah agar keadaannya senantiasa berada pada keadaan yang “Euthyroid”. Untuk mengetahui keadaan tersebut maka perlu diadakan pemeriksaan Laboratorium terhadap kadar hormon kelenjar Gondok yaitu pemeriksaan terhadap kadar T3, T4 dan TSH. Serta ratio dari T3 dan T4.
Berbagai penyebab terjadinya gangguan kelenjar Gondok
Penyebab terjadinya Hypothyroidism :
  • Kehilangan jaringan : Akibat dari berbagai tindakan medis yang menyebabkan hilangnya jaringan kelenjar (seperti tindakan operasi, penyinaran dsb.)
  • Antibodi Antithyroid: Ini dapat terjadi pada sejumlah penderita dengan diabetes, lupus, rheumatoid arthritis, chronic hepatitis, atau Sindroma Sjogren. Antibodi ini dapat menyebabkan menurunnya produksi hormon Thyroid.
  • Kongenital (Kelainan bawaan) : Hypothyroidism dapat terjadi sejak lahir.
  • Kelainan pada produksi hormon thyroid :Hashimoto thyroiditis, adalah gagalnya kelenjar Gondok memproduksi hormon Thyroid, hal mana ditandai dengan meningkatnya jumlah TSH di dalam darah. Meningkatnya TSH ini akan menyebabkan “Goiter” (pembesaran kelenjar Gondok yang nyata, nampak di depan leher)
  • Akibat pengobatan : Beberapa tindakan pengobatan yang mengandung mineral lithium (Eskalith, Lithobid), mempunyai efek samping hypothyroidism.
Penyebab terjadinya Hyperthyroidism :
  • Penyakit Grave : Adalah dimana kelenjar Thyroid, mengalami rangsangan yang berlebihan dalam pembentukan hormon. Rangsangan ini diduga oleh senyawa yang ada di dalam peredaran darah yang dikenal dengan Thyroid Stimulating Immunoglobulin (TSI). TSI ini dapat menyebabkan rangsangan yang berlebihan dan menimbulkan Goiter.
  • Toxic Multinodular Goiter : Kelainan ini timbul akibat produksi hormon Thyroid yang berlebihan dari kelenjar Gondok itu sendiri tanpa ada pengaruh rangsangan dari mana mana. Juga tanpa adanya rangsangan dari TSH. Kelainan ini biasanya terjadi pada penderita yang telah lama mengalami Goiter yang tak terkontrol, seperti pada usia lanjut. Penyakit Toxic multinodular goiter berbeda dari Penyakit Grave, karena gejala hyperthyroidism nya lebih ringan, dan komplikasi kelainan mata juga tidak separah Grave.
  • Thyroiditis : Radang kelenjar Gondok. Peradangan dapat menyebabkan satu lonjatan hyperthyroid, sehingga dapat menimbulkan keadaan hypothyroidism, dan akan menurun ketika radang teratasi.
  • Pituitary adenoma : Penyakit tumor kelenjar pituitary, yang menyebabkan meningkatnya TSH diluar sistem pengaturan. Hal ini mempengaruhi kelenjar Gondok, sampai terjadi rangsangan yang berlebihan dan menyebabkan produksi hormon Thyroid yang juga berlebihan.
  • Drug-induced hyperthyroidism : Keadaan ini adalah akibat efek samping pengobatan.
Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala demikian banyak dan kompleks, terkadang mirip dengan penyakit lainnya yang lazim terjadi. Seperti gangguan kulit, rambut, mata, nyeri persendian, kelelahan otot,
gangguan saraf tepi sampai kepada gangguan jantung, hati dan otak. Seringkali terjadinya penyakit kelenjar Gondok tidak pernah terdeteksi secara langsung. Mungkin kecurigaan dari salah seorang dokter secara pribadi, yang kemudian melakukan test laboratorium terhadap hormon kelenjar Gondok secara kwantitatif, baru diketahui jika penderita tersebut mengalami Hyperthyroid atau Hypotyroid.
Penyakit Gondok yang paling sering dan mudah terdeteksi adalah penyakit Gondok, “Hypertrofi Thyroid” (Basedow) yang disebabkan oleh kekurangan mineral Iodium. Penyakit ini mudah dikenali karena :
  1. Terjadi pembesaran kelenjar Gondok yang nyata.
  2. Kejadian serupa menimpa satu wilayah tertentu.
  3. Tidak ada tanda tanda Hyperthyroid atau Hypothyroid. (dalam keadaan Euthyroid).

    BERIKUT DAPAT DILIHAT PADA TABEL DAMPAK KEKURANGAN DAN KELEBIHAN DARI TIROKSIN AKIBAT GANGGUAN THYROID PADA TUBUH MANUSIA

    Jadi jika di ambil uraiannya penyakit gondok, struma, adalah pembengkakan atau benjolan besar pada leher sebelah depan (pada tenggorokan) dan terjadi akibat pertumbuhan kelenjar gondok yang tidak normal. Kebanyakan penyakit gondok disebabkan oleh kekurangan yodium dalam makanan. Unsur yodium sangat penting bagi perkembangan sel-sel tubuh termasuk kesehatan otak. Yodium sendiri dibutuhkan untuk membentuk hormon tyroid yang nantinya akan diserap di usus dan disirkulasikan menuju bermacam-macam kelenjar. Kelenjar tersebut diantaranya adalah : Kelenjar susu, Plasenta, Kelenjar air ludah, Kelenjar gondok, dan lain-lain.
    Sebagaian besar unsur yodium ini dimanfaatkan pada kelenjar gondok/kelenjar tiroid dimana fungsi kelenjar tiroid yaitu mengatur metabolisme tubuh, sehingga segala sesuatunya berjalan lancar dan normal didalam tubuh seseorang.. Jika kadar yodium di dalam kelenjar gondok kurang, maka akan berpengaruh pada kinerja kelenjar gondok tersebut. Apabila kelenjar gondok bekerja melebihi kerja normal (Hipertiroid) biasanya kelenjar gondok membesar dan juga akan didapatkan hasil laboratorium untuk hormon TSH, T3 dan T4 yang berada diatas ambang normal. Hipotiroid kebalikan dari hipertiroid, disini kelenjar gondok bekerja dibawah normal, sehingga ketiga hormon tadi kadarnya didalam serum dibawah angka normal.
    Pada hipertiroid , peradangan kelenjar tiroid maupun adanya neoplasma atau tumor kelenjar gondok, maka kelenjar itu akan membesar, berupa benjolan atau massa yang bisa diraba pada leher tengah bagian depan.
GEJALA
  • Benjolan di leher bagian depan
  • Bergerak saat menelan
  • Bisa satu sisi atau kedua sisi
  • Suara parau, sesak nafas, gangguan menelan, teraba keras, gerak terbatas
  • gemetar, gelisah dan matanya menonjol ke luar, keadaan ini merupakan tanda jenis gondok yang berbahaya, yang harus segera ditangani secara lebih serius.
    Gondok (web-version)

0 coment�rios:

Metabolisme merupakan totalitas proses kimia di dalam tubuh. Metabolisme meliputi segala aktivitas hidup yang bertujuan agar sel tersebut ...

ENZIM METABOLISME

Metabolisme merupakan totalitas proses kimia di dalam tubuh. Metabolisme meliputi segala aktivitas hidup yang bertujuan agar sel tersebut mampu untuk tetap bertahan hidup, tumbuh, dan melakukan reproduksi. Semua sel penyusun tubuh makhluk hidup memerlukan energi agar proses kehidupan dapat berlangsung. Sel-sel menyimpan energi kimia dalam bentuk makanan kemudian mengubahnya dalam bentuk energi lain pada proses metabolisme.

.....Proses metabolisme di dalam sel melibatkan aktivitas sejumlah besar katalis biologik yang disebut enzim dan berlangsung melalui Respirasi (katabolisme) dan sintesis (anabolisme).

Reaksi Katabolisme
Adalah reaksi yang sifatnya memecah ikatan kimia yang kompleks menjadi ikatan kimia yang lebih sederhana. pada waktu ikatan putus dan molekul terpecah terjadi pembebasan energi (reaksi exergonik).
Contoh reaksi katabolisme adalah proses respirasi (termasuk aerob dan anaerob)

Reaksi Anabolisme
Adalah reaksi pembentukkan, yaitu pembentukkan molekul sederhana menjadi molekul kompleks. reaksi anabolisme merupakan reaksi sintesis karena adanya transformasi energi yang disimpan dalam bentuk ikatan kimia, oleh sebab itu reaksi anabolisme disebut juga reaksi yang membutuhkan energi (endergonik)
Contoh reaksi anabolisme adalah sintesis (termasuk fotosintesisi dan kemosintesis)


Molekul-molekul yang terkait dengan proses metabolisme

1. ATP
merupakan molekul berenergi tinggi. Molekul ini merupakan ikatan adenosin yang mengikat tiga gugusan pospat, dengan ikatan yang lemah / labil sehingga mudah melepaskan ikatan pospatnya pada saat mengalami hidrolisis.

Reaksinya: ATP --> ADP --> AMP (reaksi tersebut meruapak reaksi bulak balik)
perubahan ATP menjadi ADP di ikuti dengan pembebasan energi sebesar 7,3 kalori/mol ATP.



2. Enzim
.. .Enzim merupakan senyawa organik jenis protein yang dihasilkan oleh sel dan berperan sebagai katalisator (pemercepat suatu reaksi kimia)sehingga disebut Biokatalisator.
....Reaksi metabolisme dalam sel sangat membutuhkan keberadaan enzim. Seluruh reaksi kimia yang membangun proses metabolisme merupakan reaksi enzimatis.
Enzim mengatur kecepatan dan kekhususan ribuan reaksi kimia yang berlangsung di dalam sel. Walaupun enzim di buat di dalam sel, tetapi untuk bertindak sebagai katalis tidak harus selalu di dalam sel.

Komponen penyusun enzim
berdasarkan senyawa pembentuknya yaitu protein enzim dibedakan atas 2 bagaian yaitu:
a. enzim sederhana
...enzim dengan seluruh komponen penyusunnya adalah protein
b. Enzim kompleks / Enzim konjugasi / Haloenzim
...Enzim yang komponen penyusunnya tidak hanya terdiri atas protein
...Apoenzim merupakan bagian dari enzin konjugasi yang berupa protein
...prostetik merupakan bagian dari protein konjugasi yang bukan senyawa protein
...gugus prostetik yang terbuat dari senyawa logam disebut kofaktor
...Gugus prostetik yang terbuat dari bahan organik seperti vitamin disebut ko enzim

Kerja Enzim
ada 2 teori yang mengungkapkan cara kerja enzim yaitu:
  1. Teori kunci dan anak kunci (Lock and key)
  2. Teori kecocokan induksi (induced fit theory)
Lock and key

Teori ini dikemukakan oleh Emil Fisher yang menyatakan kerja enzim seperti kunci dan anak kunci, melalui hidrolisis senyawa gula dengan enzim invertase, sebagai berikut:
  1. Enzim memiliki sisi aktivasi, tempat melekat substrat
  2. hubungan antara enzim dan substrat terjadi pada sisi aktivasi
  3. Hubungan antara enzim dan substrat membentuk ikatan yang lemah

4. Enzim + substrat -- Kompleks enzim substrat -- Hasil akhir + Enzim


b. teori kecocokan induksi (induced fit theory)
  • Bukti dari kristalografi sinar x, diketahui bahwa sisi aktif enzim bukan merupakan bentuk yang kaku, tapi bentuk yang fleksibel
  • Ketika substrat memasuki sisi aktif enzim, bentuk sisi aktif akan termodifikasi menyesuaikan bentuk substrat, sehingga terbentuk kompleks enzim substrat



  • Ketika substrat terikat pada enzim, sisi aktif enzim mengalami beberapa perubahan sehingga ikatan yang terbentuk antara enzim dan substrat menjadi menjadi lebih kuat.
  • Interaksi antara enzim dan substrat disebut Induced fit.

Komponen Enzim
Enzim merupakan protein, berdasarkan senyawa penyusunnya, enzim dibedakan atas:
  • Enzim sederhana komponen utama penyusun tubuhnya adalah protein
  • Enzim konjugasi / halo enzim merupakan enzim yang tersusun atas senyawa protein dan senyawa selain protein.
  • Bagian dari enzim konjugasi yang berupa protein disebut Apoenzim, sedangkan bagian yang bukan protein disebut prostetik.

  • Struktur prostetik yang terbuat dari logam disebut kofaktor, sedangkan yang terbuat dari bahan organik seperti protein disebut ko enzim

jenis-jenis enzim
Enzim dalam metabolisme dibedakan menjadi 6 golongan yaitu:
  1. Oksido-reduktase yaitu enzim yang bekerja pada reaksi oksidasi dan reduksi
  2. Transferase bekerja untuk memindahkan gugus kimia
  3. Hidrolase bekerja mengubah bentuk kimia tanpa menambah atau mengurangi unsur
  4. Hidrolase bekerja pada reaksi yang menggunakan air
  5. Ligase bekerja pada reaksi penggabungan dua senyawa atau lebih
  6. Liase bekerja pada reaksi pemutusan senyawa

Sifat Enzim
  1. sebagai Biokatalisator Enzim adalah senyawa organik, yaitu senyawa protein yang dihasilkan oleh sitoplasma sel dan berperan sebagai katalisator, yang disebut biokatalisator Katalisator adalah zat yang dapat mempercepat atau memperlambat reaksi kimia , tetapi zat itu sendiri tidak ikut dalam reaksi. Enzim mempengaruhi kecepatan reaksi, tetapi tidak terpengaruh atau dipengaruhi oleh reaksi tersebut Enzim mengatur kecepatan dan kekhususan ribuan reaksi kimia yang berlangsung dalam sel, dan bertindak tidak harus selalu dalam sel
  2. Enzim menurunkan energi aktivasi Enzim mengkatalis reaksi dengan meningkatkan kecepatan reaksi, dengan cara menurunkan energi aktivasi (energi yang diperlukan untuk memulai suatu reaksi)

3. Enzim merupakan protein
  • Enzim merupakan protein, sehingga sifat-sifat enzim sama dengan protein, yaitu dipengaruhi oleh suhu dan pH
  • Pada suhu rendah dan tinggi enzim akan mengalami kerusakan koagulasi (penggumpalan), yang akhirnya akan terdenaturasi enzim akan terdenaturasi

4. Enzim bekerja spesifik
  • Enzim bekerja spesifik satu enzim hanya khusus untuk satu substrat. Contoh enzim maltase hanya dapat memecah maltosa menjadi glukosa

Aktifitas enzim
Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim
  1. Suhu Reaksi yang dikatalisis oleh enzim akan meningkat seiring dengan kenaikan suhu 0 - 35 derajad celcius. Secara umum kenaikan 10 derajad celcius maka kecepatan reaksi menjadi dua kali lipatnya dalam batas suhu yang wajar. Suhu ideal kerja enzim adalah 30 – 40 oC, dengan suhu optimum 36 oC. Dibawah atau diatas suhu tersebut kerja enzim lemah bahkan mengalami kerusakan. Enzim akan menggumpal (denaturasi) dan hilang kemampuan katalisisnya jika dipanaskan.
  2. Logam berat Logam berat seperti Ag, Zn, Cu, Pb dan Cd, menyebabkan enzim menjadi tidak aktif.
  3. Logam Aktivitas enzim meningkat jika bereaksi dengan ion logam jenis Mg, Mn, Ca, dan Fe.
  4. pH Enzim bekerja pada pH tertentu, enzim hanya dapat bekerja pada pH yang ideal. Enzim Ptialin hanya dapat bekerja pada pH netral, enzim pepsin bekerja pada pH asam sedangkan enzim tripsin bekerja pada pH basa.
Bagan kerja enzim dan pengaruhnya terhadap pH


5. Konsentrasi
  • Semakin tinggi konsentrasi enzim maka kerja waktu yang dibutuhkan untuk suatu reaksi semakin cepat, sedangkan kecepatan reaksi dalam keadaan konstan
  • Semakin tinggi konsentrasi substrat, semakin cepat kerja enzim, tapi jika kerja enzim telah mencapai titik maksimal, maka kerja enzim berikutnya akan konstans.


6. Faktor dalam (faktor internal)
  • Vitamin dan hormon berpengaruh terhadap aktivitas kerja enzim.
  • Hormon tiroksin merupakan hormon yang mempengaruhi proses metabolisme tubuh. semakin tinggi konsentrasi hormon tiroksi yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid, makan semakin cepat proses metabolisme dalam tubuh, demikian sebaliknya.
  • Vitamin dalam tubuh berfungsi sebagai alat pengaturan seluruh proses fisiologi dalam tubuh.

7. keberadaan Aktivator dan inhibitor

Aktivator
  • Aktivaor merupakan molekul yang mempermudah ikatan enzim antara enzim dengan dan substrat.
Inhibitor
  • inhibitor merupakan molekul yang menghambat ikatan antara enzim dengan substrat.
Ada dua macam inhibitor yaitu:
  1. Inhibitor kompetitif adalah inhibitor yang kerjanya bersaing dengan substrat untuk mendapatkan sisi aktif enzim.
  2. Inhibitor non kompetitif aalah inhibitor yang melekat pada tempat selain sisi aktif sehingga bentuk enzim berubah dan substrat tidak dapat melekat pada enzim


Contoh-contoh kerja enzim dalam proses metabolisme sebagai berikut.
  1. Enzim katalase Enzim katalase berfungsi membantu pengubahan hidrogen peroksida menjadi air dan oksigen.
  2. Enzim oksidase Enzim oksidase berfungsi mempergiat penggabungan O2 dengan suatu substrat yang pada saat bersamaan juga mereduksikan O2, sehingga terbentuk H2O.
  1. Enzim hidrase Enzim hidrase berfungsi menambah atau mengurangi air dari suatu senyawa tanpa menyebabkan terurainya senyawa yang bersangkutan. Contoh: fumarase, enolase
  2. Enzim dehidrogenase Enzim dehidrogenase berfungsi memindahkan hydrogen dari suatu zat ke zat yang lain.
  3. Enzim transphosforilase Enzim transphosforilase berfungsi memindahkan H3PO4 dari molekul satu ke molekul lain dengan bantuan ion Mg2+.
  4. Enzim karboksilase Enzim karboksilase berfungsi dalam pengubahan asam organic secara bolak-balik. Contoh pengubahan asam piruvat menjadi asetaldehida dibantu oleh karboksilase piruvat.
  5. Enzim desmolase Enzim desmolase berfungsi membantu dalam pemindahan atau penggabungan ikatan karbon. Contohnya, aldolase dalam pemecahan fruktosa menjadi gliseraldehida dan dehidroksiaseton.
  6. Enzim peroksida Enzim peroksida berfungsi membantu mengoksidasi senyawa fenolat, sedangkan oksigen yang dipergunakan diambil dari H2O2.

0 coment�rios:

1. Hipofisis Terletak pada dasar otak besar. menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena it...

ENDOKRIN

1. Hipofisis
  • Terletak pada dasar otak besar.
  • menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya.
  • Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland.
  • Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior.
2. Tiroid
  • Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea.
  • Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin
  • Hormon tiroksin berfungsi untuk mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.
3. Paratiroid
  • Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid.
  • Kelenjar ini menghasilkan parathormon.
  • Parathormon berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah.
4. Kelenjar Adrenal (anak ginjal)
  • Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal.
  • Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula).
  • Menghasilkan hormon Adrenalin yang berperan dalam penguraian glikogen menjadi glukosa
5. Pankreas
  • Menghasilkan hormon insulin.
  • Hormon insulin berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah.
  • Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan.
  • Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes melitus ditandai dalam test uruine dengan reagen benedict terdapat endapan merah bata karena + glucosa.
6. Ovarium
di Folicle de Graaf : Follicle besar sebelum ovulasi menghasilkan estrogen
di Corpus Luteum : Badan kuning (follicle kosong karena telurnya keluar /ovulasi) menghasilkan progesteron)
  • Estrogen : berfungsi menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita.
  • Progesteron; berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
7. Testis
  • Testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron.
  • Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun.


Berdasarkan aktivitasnya, kelenjar buntu dibedakan menjadi:
  1. Kelenjar yang bekerja sepanjang hayat, misal hormon yang memegang peranan dalam metabolisme.
  2. Kelenjar yang bekerja mulai masa tertentu, misal hormon kelamin.
  3. Kelenjar yang bekerja sampai masa tertentu saja, misal hormon pertumbuhan, hormon timus.
Berdasarkan aspek macam dan letaknya, kelenjar buntu dibedakan menjadi:
  1. Kelenjar hipofisis, terletak di dasar otak besar.
  2. Kelenjar tiroid atau kelenjar gondok, terletak di daerah leher
  3. Kelenjar paratiroid atau kelenjar anak gondok, terletak di dekat kelenjar gondok.
  4. Kelenjar epifise.
  5. Kelenjar timus atau kelenjar kacangan.
  6. Kelenjar adrenal atau suprarenalis, terletak di atas ginjal.
  7. Kelenjar pankreas atau pulau-pulau Langerhans, terletak di sebelahbawah lambung (ventrikulus).
  8. Kelenjar usus dan lambung.
  9. Kelenjar kelamin atau kelenjar gonad, pada wanita terletak di daerah rongga perut, pada pria di dalam buah zakar dalam kantong skrotum.
NOVEL ENDOKRIN

1. Kelenjar Endokrin dan Hormon yang Dihasilkan
Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipo???? sis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin ( anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis. Berikut ini akan dibahas lebih rinci tiap-tiap kelenjar tersebut.
Kelenjar ini terletak pada dasar otak besar dan menghasilkan bermacammacam hormon yang mengatur kegiatan kelenjar lainnya. Oleh karena itu, kelenjar hipofisis disebut kelenjar pengendali ( master of gland). Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian anterior, bagian tengah, dan bagian posterior.
1) Hipofisis bagian anterior
  • Hormon yang dihasilkan kelenjar hipofisis bagian anterior dan fungsinya dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
2) Hiposis bagian tengah
  • Kelenjar ini menghasilkan hormon perangsang melanosit atau melanosit stimulating hormone (MSH). Apabila hormon ini banyak dihasilkan maka menyebabkan kulit menjadi hitam. Sekresi MSH juga dirangsang oleh faktor pengatur yang disebut faktor perangsang pelepasan hormon melanosit dan dihambat oleh faktor inhibisi hormon melanosit (MIF).
3) Hipofisis bagian posterior
  • Hipofisis bagian posterior menghasilkan oksitosin dan vasopresin. Oksitosin berperan dalam merangsang otot polos yang terdapat di uterus, sedangkan vasopresin disebut juga hormon antidiuretik (ADH) berpengaruh pada proses reabsorpsi urine pada tubulus distal sehingga mencegah pengeluaran urine yang terlalu banyak.
Tiroid (kelenjar gondok)
  • Tiroid merupakan kelenjar yang berbentuk cuping kembar dan di antara keduanya terdapat daerah yang tersusun berlapis seperti susunan genting pada atap rumah. Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea. Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin yang memengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu tubuh.
  • Tiroksin mengandung banyak yodium. Kekurangan yodium dalam makanan dalam waktu panjang mengakibatkan pembesaran kelenjar gondok karena kelenjar ini harus bekerja keras untuk membentuk tiroksin. Kekurangan tiroksin menurunkan kecepatan metabolisme sehingga pertumbuhan lambat dan kecerdasan menurun. Bila ini terjadi pada anak-anak mengakibatkan kretinisme, yaitu kelainan ???? sik dan mental yang menyebabkan anak tumbuh kerdil dan idiot.
  • Kekurangan yodium yang masih ringan dapat diperbaiki dengan menambahkan garam yodium di dalam makanan.
  • Produksi tiroksin yang berlebihan menyebabkan penyakit eksoftalmik tiroid (Morbus Basedowi) dengan gejala sebagai berikut; kecepatan metabolisme meningkat, denyut nadi bertambah, gelisah, gugup, dan merasa demam. Gejala lain yang nampak adalah bola mata menonjol keluar (eksoftalmus) dan kelenjar tiroid membesar.
Paratiroid/kelenjar anak gondok
  • Paratiroid menempel pada kelenjar tiroid. Kelenjar ini menghasilkan parathormon yang berfungsi mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah. Kekurangan hormon ini menyebabkan tetani dengan gejala: kadar kapur dalam darah menurun, kejang di tangan dan kaki, jari-jari tangan membengkok ke arah pangkal, gelisah, sukar tidur, dan kesemutan. Tumor paratiroid menyebabkan kadar parathormon terlalu banyak di dalam darah. Hal ini mengakibatkan terambilnya fosfor dan kalsium dalam tulang, sehingga urine banyak mengandung kapur dan fosfor. Pada orang yang terserang penyakit ini tulang mudah sekali patah. Penyakit ini disebut von Recklinghousen.
Kelenjar adrenal/suprarenal/anak ginjal
  • Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat satu kelenjar suprarenal yang dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian tengah (medula). Kelenjar bagian korteks menghasilkan hormon kortison yang terdiri atas mineralokortikoid yang membantu metabolisme garam natrium dan kalium serta menjaga keseimbangan hormon seks; dan glukokortikoid yang berfungsi membantu metabolisme karbohidrat. Kelenjar bagian medula menghasilkan hormon adrenalin dan hormon noradrenalin. Hormon adrenalin menyebabkan meningkatnya denyut jantung, kecepatan pernapasan, dan tekanan darah (menyempitkan pembuluh darah). Hormon noradrenalin bekerja secara antagonis terhadap adrenalin, yaitu berfungsi menurunkan tekanan darah dan denyut jantung.
  • Kerusakan pada bagian korteks mengakibatkan penyakit Addison dengan gejala-gejala: timbul kelelahan, nafsu makan berkurang, mual, muntahmuntah, terasa sakit di dalam tubuh. Dalam keadaan ketakutan atau dalam keadaan bahaya, produksi adrenalin meningkat sehingga denyut jantung meningkat dan memompa darah lebih banyak. Gejala lainnya adalah melebarnya saluran bronkiolus, melebarnya pupil mata, kelopak mata terbuka lebar, dan diikuti dengan rambut berdiri.
Pankreas
  • Ada beberapa kelompok sel pada pankreas yang dikenal sebagai pulau Langerhans. Bagian ini berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini berfungsi mengatur konsentrasi glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa akan dibawa ke sel hati dan selanjutnya akan dirombak menjadi glikogen untuk disimpan. Kekurangan hormon ini akan menyebabkan penyakit diabetes yang ditandai dengan meningkatnya kadar glukosa dalam darah. Kelebihan glukosa tersebut dikeluarkan bersama urine. Tanda-tanda diabetes melitus yaitu sering mengeluarkan urine dalam jumlah banyak, sering merasa haus dan lapar, serta badan terasa lemas. Selain menghasilkan insulin, pankreas juga menghasilkan hormon glukagon yang bekerja antagonis dengan hormon insulin.
Hormon yang dihasilkan kelenjar gonad
  • Pada manusia, gonad atau kelenjar seks berbeda antara laki-laki dan perempuan. Pada laki-laki disebut testis, sedangkan pada perempuan disebut ovarium. Testis dan ovarium mensekresikan hormon seks yang berperan dalam produksi sel-sel kelamin.
1) Ovarium
  • Ovarium merupakan organ reproduksi wanita. Selain menghasilkan sel telur, ovarium juga menghasilkan hormon. Ada dua macam hormon yang dihasilkan ovarium yaitu:
a) Estrogen
  • Hormon ini dihasilkan oleh Folikel de Graaf. Pembentukan estrogen dirangsang oleh FSH. Fungsi estrogen adalah menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita. Tandatanda kelamin sekunder adalah ciri-ciri yang dapat membedakan wanita dengan pria tanpa melihat kelaminnya. Contohnya, perkembangan pinggul, payudara, dan kulit menjadi bertambah halus.
b) Progesteron
  • Hormon ini dihasilkan oleh korpus luteum. Pembentukannya dirangsang oleh LH. Progesteron berfungsi menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
2) Testis
  • Seperti halnya ovarium, testis adalah organ reproduksi khusus pada pria. Selain menghasilkan sperma, testis berfungsi sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon androgen, yaitu testosteron. Testosteron berfungsi menimbulkan dan memelihara kelangsungan tanda-tanda kelamin sekunder. Misalnya suara yang membesar, mempunyai kumis, dan jakun.
2. Faktor-Faktor Pengatur Sekresi Hormon
Ada dua faktor yang berfungsi mengatur sekresi hormon, yaitu saraf dan faktor bahan kimia.
a. Faktor saraf
  • Bagian medula kelenjar suprarenal mendapat pelayanan dari saraf otonom. Oleh karena itu sekresinya diatur oleh saraf otonom.
b. Faktor kimia
  • Susunan bahan kimia atau hormon lain dalam aliran darah memengaruhi sekresi hormon tertentu. Contohnya, sekresi insulin dipengaruhi oleh jumlah glukosa di dalam darah.
KONKLUSI

0 coment�rios:

Gambar diatas adalah tanaman Jipang yang ingin eksis dengan ekspresi buah nya yang berpesan kepada anak anak yang belajar biologi khusu...

ORGAN KELAMIN PRIA

Gambar diatas adalah tanaman Jipang yang ingin eksis dengan ekspresi buah nya yang berpesan kepada anak anak yang belajar biologi khususnya si puteri , kau nggak usah melihatnya langsung jenis kelamin primer lawan jenismu karena belum  waktunya , Puaskanlah melihat produk ku ini bahwa organ kelamin pria yang sesuai jenis postingan ini adalah sepertiku ini

Organ kelamin pria adalah Organ yang mampu memproduksi sel kelamin , sel kelamin yang dihasilkan adalah sperma , produknya jumlahnya banyak jutaan dan diproduksi oleh Gonade yang disebut testes , produknya berjalan menerus tak henti henti setelah Puber 
Awal produknya dipengaruhi oleh situai hormonal yang ada di tubuhnya , Untuk detailnya akan dibahas postingan ini 

GONADE ( KELENJAR KELAMIN)
  • Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu  
  1. LH (Luteinizing Hormone)
  2. FSH (Follicle Stimulating Hormone)
  3. Estrogen  
  4. Testoteron
  5. Hormon pertumbuhan.

LH (Luteinizing Hormone)

  • LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior
  • LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron
FSH (Follicle Stimulating Hormone)
  • FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. 
  • Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi.
Estrogen
  • Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. 
  • Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus.
  • Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma
Testoteron
  • Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus. 
  • Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder.
Hormon Pertumbuhan
  • Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. 
  • Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis.
ORGAN REPRODUKSI

Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari

  1. Penis
  2. Skrotum (kantung zakar)
Struktur dalamnya tersusun atas

  1. Testis (buah zakar).
  2. Epididimis
  3. Vas Defferens
  4. Vesicula seminalis
  5. Uretra

  • Ketika melakukan hubungan seksual, sperma yang terdapat di dalam cairan yang disebut semen 
  • Semen dikeluarkan melalui vas deferens dan penis yang mengalami ereksi.

STRUKTUR

PENIS


Penis terdiri dari:
  1. Akar (menempel pada di dinding perut)
  2. Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
  3. Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).
  4. Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di ujung glans penis.
  5. Dasar glans penis disebut korona.
  • Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans penis.

Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil:


  • 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus, terletak ber sebelahan
  • Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi uretra.
  • Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak (mengalami ereksi).

SKROTUM


  • Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis. 
  • Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri.
  • Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos).
  • Otot dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur.
  • Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster.
  • Otot ini bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil. Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu yang stabil, yaitu beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh.
  • Sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, skrotum diharapkan terjadi perlindungan sperma terbentuk secara normal karena testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh.
  • Otot kremaster pada dinding skrotum akan mengendur atau mengencang sehinnga testis menggantung lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya menjadi lebih hangat).OK
TESTES

  • Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum.
  • Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan.
  • Testis memiliki 2 fungsi, yaitu menghasilkan sperma dan membuat testosteron (hormon seks pria yang utama).
  • Spermatogenesis (pembentukan sperma ) di Tubulus seminiferus pada testes
  • Pembentukan hormon testosteron oleh Sel leydig di Testes
  • Pemberi makan sperma sel sertoli di testes
  • Pematangan sperma di Epididymis
  • Pembentukan ( semen = sperma yang siap membuahi) di Vesikula seminalis dibantu oleh 3 kelenjar kelamin yang mengeluarkan getah penguat sperma sehingga membentuk semen yaitu Kelenjar Prostata , Cowper dan Bulbo Uretra

EPIDIDIMIS

  • Epididimis terletak di atas testis dan merupakan saluran sepanjang 6 meter.
  • Epididimis mengumpulkan sperma dari testis dan menyediakan ruang serta lingkungan untuk proses pematangan sperma.
VAS DEFERRENS

  • Vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma dari epididimis.
  • Saluran ini berjalan ke bagian belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra dan membentuk duktus ejakulatorius.
  • Struktur lainnya (misalnya pembuluh darah dan saraf) berjalan bersama-sama vas deferens dan membentuk korda spermatika.




Vesikula seminalis
  • Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung kemih.
  • Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
URETHRA
  • Uretra berfungsi 2 fungsi: Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih
  • Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.
KELENJAR KELAMIN LAKI LAKI

KELENJAR PROSTATA
  • Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul
  • Kelenjar prostat melingkari bagian atas uretra
  • Kelenjar prostat menghasilkan getah yang mengandung kolesterol, garam dan fosfolipid yang berperan untuk kelangsungan hidup sperma.
  • Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
  • Cairan ini merupakan bagian terbesar dari semen.
  • Biasanya ukurannya sebesar biji kacang dan akan membesar sejalan dengan pertambahan usia
Kelenjar Cowper
  • Kelenjar Cowper (kelenjar bulbouretra) merupakan kelenjar yang salurannya langsung menuju uretra.
  • Kelenjar Cowper menghasilkan getah yang bersifat alkali (basa)
Vesikula seminalis
  • Vesikula seminalis atau kantung semen (kantung mani) merupakan kelenjar berlekuk-lekuk yang terletak di belakang kantung kemih.
  • Dinding vesikula seminalis menghasilkan zat makanan yang merupakan sumber makanan bagi sperma.
FUNGSI PENIS

  • Selama melakukan hubungan seksual, penis menjadi kaku dan tegak sehingga memungkinkan terjadinya penetrasi (masuknya penis ke dalam vagina)
  • Ereksi terjadi akibat interaksi sitem saraf, pembuluh darah, hormon dan psikis.
  • Rangsang yang menyenangkan menyebabkan suatu reaksi di otak, yang kemudian mengirimkan sinyalnya melalui korda spinalis ke penis.
  • Arteri yang membawa darah ke korpus kavernosus dan korpus spongiosum memberikan respon, yaitu berdilatasi (melebar).
  • Arteri yang melebar menyebabkan peningkatan aliran darah ke daerah erektil ini, sehingga daerah erektil terisi darah dan melebar.
  • Otot-otot di sekitar vena yang dalam keadaan normal mengalirkan darah dari penis, akan memperlambat aliran darahnya.
  • Tekanan darah yang meningkat di dalam penis menyebabkan panjang dan diameter penis bertambah.
EJAKULASI
Proses keluarnya semen ( sperma mature) dari vesikula seminalis menuju urethra dan muncrat keluar penis
  • Ejakulasi terjadi pada saat mencapai klimaks, yaitu ketika gesekan pada glans penis dan rangsangan lainnya mengirimkan sinyal ke otak dan korda spinalis.
  • Saraf merangsang kontraksi otot di sepanjang saluran epididimis dan vas deferens, vesikula seminalis dan prostat.
  • Kontraksi ini mendorong semen ke dalam uretra.
  • Selanjutnya kontraksi otot di sekeliling urretra akan mendorong semen keluar dari penis.
  • Leher kandung kemih juga berkonstriksi agar semen tidak mengalir kembali ke dalam kandung kemih.
  • Setelah terjadi ejakulasi (atau setelah rangsangan berhenti), arteri mengencang dan vena mengendur.
  • Akibatnya aliran darah yang masuk ke arteri berkurang dan aliran darah yang keluar dari vena bertambah, sehingga penis menjadi lunak.
  • Tanpa terjadi ereksi yang dilanjutkan dengan ejakulasi maka proses fertilisasi tidak akan terjadi
  • Dalam ejakulasi sperma yang keluar minimal dalam 1 cc kurang lebih mengandung 20 juta sperma


Gangguan pada Sistem Reproduksi Pria
Hipogonadisme
  • Hipogonadisme adalah penurunan fungsi testis yang disebabkan oleh gangguan interaksi hormon, seperti hormon androgen dan testoteron. 
  • Gangguan ini menyebabkan infertilitas, impotensi dan tidak adanya tanda-tanda kepriaan. 
  • Penanganan dapat dilakukan dengan terapi hormon.
Kriptorkidisme
  • Kriptorkidisme adalah kegagalan dari satu atau kedua testis untuk turun dari rongga abdomen ke dalam skrotum pada waktu bayi. 
  • Hal tersebut dapat ditangani dengan pemberian hormon human chorionic gonadotropin untuk merangsang terstoteron. 
  • Jika belum turun juga, dilakukan pembedahan.
Uretritis
  • Uretritis adalah peradangan uretra dengan gejala rasa gatal pada penis dan sering buang air kecil. 
  • Organisme yang paling sering menyebabkan uretritis adalah Chlamydia trachomatis, Ureplasma urealyticum atau virus herpes.
Prostatitis
  • Prostatitis adalah peradangan prostat. 
  • Penyebabnya dapat berupa bakteri, seperti Escherichia coli maupun bukan bakteri.
Epididimitis
  • Epididimitis adalah infeksi yang sering terjadi pada saluran reproduksi pria. 
  • Organisme penyebab epididimitis adalah E. coli dan Chlamydia.
Orkitis
  • Orkitis adalah peradangan pada testis yang disebabkan oleh virus parotitis. 
  • Jika terjadi pada pria dewasa dapat menyebabkan infertilitas.

1 coment�rios:

Pages (26)1234567 »