Make You Smarter - Pada bab ini, Anda akan diajak untuk
dapat menganalisis gejala alam dan keteraturannya dalam cakupan mekanika
benda titik dengan cara menganalisis hubungan antara usaha, perubahan
energi, dan hukum kekekalan energi mekanik, serta menerapkan hukum
kekekalan energi mekanik untuk menganalisis gerak dalam kehidupan
sehari-hari. Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari usaha dan energi.
Manusia membutuhkan energi agar dapat melakukan usaha. Tahukah Anda
definisi usaha dalam Fisika? Benarkah suatu hari nanti energi yang
digunakan untuk melakukan usaha tersebut akan habis?
Kata usaha dalam kehidupan sehari-hari adalah berbagai aktivitas yang
dilakukan manusia. Contohnya, Valentino Rossi berusaha meningkatkan
kelajuan motornya untuk menjadi juara dunia Moto GP yang ke delapan
kalinya, Ronaldinho berusaha mengecoh penjaga gawang agar dapat mencetak
gol, dan Firdaus berusaha mempelajari Fisika untuk persiapan ulangan
harian.
v22 = v12 + 2g(h1 – h2) = 0 + (2 kg)(10 m/s2)(20 m)
P = 125 watt
Contoh Soal 16 :
W = ½ mv2 = ½ (103 kg)
(202 m/s)
karena: v = 72 km/jam = 20 m/s
8. Efisiensi adalah perbandingan antara energi atau daya keluaran dan masukan :
Dalam Fisika, dikenal adanya Hukum Kekekalan Energi. Menurut hukum
tersebut, energi yang digunakan oleh seorang atlet papan seluncur
(skateboard) ketika melakukan peluncuran dari titik tertinggi hingga
titik lain pada bidang luncur, jumlah energinya selalu sama atau
konstan. Hanya saja, energi tersebut berubah dari energi potensial
menjadi energi kinetik atau sebaliknya. Bagaimanakah cara menentukan
besar energi potensial dan energi kinetik tersebut? Bagaimanakah
hubungannya dengan usaha yang dilakukan oleh atlet skateboard untuk
meluncur? Bagaimana juga hubungan usaha dan energi tersebut dengan
kecepatan atlet skateboard untuk meluncur?
Atlet skateboard. [1] |
Agar Anda dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, pelajarilah
pembahasan materi dalam Bab ini yang akan menjelaskan tentang usaha,
energi, dan daya dalam Fisika.
Pada bab ini, Anda akan diajak untuk dapat menganalisis gejala alam dan
keteraturannya dalam cakupan mekanika benda titik dengan cara
menganalisis hubungan antara usaha, perubahan energi, dan hukum
kekekalan energi mekanik, serta menerapkan hukum kekekalan energi
mekanik untuk menganalisis gerak dalam kehidupan sehari-hari.
A. Usaha
Anda pun dikatakan melakukan usaha saat mendorong sebuah kotak yang
terletak di atas lantai. Besar usaha yang Anda lakukan bergantung pada
besar gaya yang Anda berikan untuk mendorong kotak dan besar perpindahan
kotak.
Dalam Fisika, usaha memiliki definisi yang lebih khusus. Jika Anda
memberikan gaya konstan F pada suatu benda sehingga menyebabkan benda
berpindah sejauh s, usaha W yang dilakukan gaya tersebut dinyatakan
dengan :
W = F x s (1-1)
dengan :
F = gaya (N),
s = perpindahan (m), dan
W = usaha (Nm = joule).
Gambar 1. Sebuah balok yang berpindah sejauh karena gaya memiliki usaha W=Fs. |
Terdapat dua persyaratan khusus mengenai definisi usaha dalam Fisika
ini. Pertama, gaya yang diberikan pada benda haruslah menyebabkan benda
tersebut berpindah sejauh jarak tertentu. Perhatikanlah Gambar 2.
Walaupun orang tersebut mendorong dinding tembok hingga tenaganya habis,
dinding tembok tersebut tidak berpindah. Dalam Fisika, usaha yang
dilakukan orang tersebut terhadap dinding tembok sama dengan nol atau ia
dikatakan tidak melakukan usaha pada dinding tembok karena tidak
terjadi perpindahan pada objek kerja/usaha yaitu dinding tembok. Kedua,
agar suatu gaya dapat melakukan usaha pada benda, gaya tersebut harus
memiliki komponen arah yang paralel terhadap arah perpindahan.
Gambar 2. Contoh gaya yang tidak menimbulkan perpindahan benda sehingga W = 0. [2] |
Perhatikanlah Gambar 3. Juwita menarik kereta api mainan dengan
menggunakan tali sehingga gaya tariknya membentuk sudut α terhadap
bidang horizontal dan kereta api mainan tersebut berpindah sejauh s.
Gambar 3. Gaya tarik yang dilakukan Juwita membentuk sudut α terhadap arah perpindahannya. [2] |
Dengan demikian, gaya yang bekerja pada kereta api mainan membentuk
sudut α terhadap arah perpindahannya. Oleh karena itu, besar usaha yang
dilakukan gaya tersebut dinyatakan dengan persamaan :
W = F cos α s (1-2)
dengan α = sudut antara gaya dan perpindahan benda (derajat).
Contoh Soal 1 :
Sebuah benda yang beratnya 10 N berada pada bidang datar. Pada benda
tersebut bekerja sebuah gaya mendatar sebesar 20 N sehingga benda
berpindah sejauh 50 cm. Berapakah usaha yang dilakukan oleh gaya
tersebut?
Kunci Jawaban :
Diketahui :
W = 10 N,
F = 20 N, dan
s = 50 cm.
W = Fs
W = (20 N)(0,5 m) = 10 joule
Contoh Soal 2 :
Sebuah gaya F = (3i + 4j) N melakukan usaha dengan titik tangkapnya
berpindah menurut r = (5i + 5j) m dan vektor i dan j berturut-turut
adalah vektor satuan yang searah dengan sumbu-x dan sumbu-y pada
koordinat Cartesian. Berapakah usaha yang dilakukan gaya tersebut?
Kunci Jawaban :
Diketahui: F = (3i + 4j)N dan r = (5i + 5j)m.
W = F x s atau W = F x r = (3i + 4j)N x (5i + 5j)m = 15 + 20 = 35 joule
Contoh Soal 3 :
Sebuah balok bermassa 10 kg ditarik dengan gaya 50 N sehingga berpindah
sejauh 8 m. Jika α = 60° dan gesekan antara balok dan lantai diabaikan,
berapakah usaha yang dilakukan gaya itu?
Kunci Jawaban :
Diketahui: F = 50 N, s = 8 m, dan α = 60°.
W = F cosα s
W = (50 N)(cos 60°)(8 m)
W = (50 N)(1/2)(8 m)
W = 200 joule.
Contoh Soal 4 :
Sebuah benda m = 4 kg ditarik dengan gaya 60 N (lihat gambar). Usaha
yang dilakukan gaya tersebut untuk memindahkan benda sejauh 5 m adalah
...
a. 40 joule
b. 75 joule
c. 150 joule
d. 200 joule
e. 300 joule
Kunci Jawaban :
W = Fs
W = 60 cos (60°). 5
W = (60) (1/2 ) (5)
W = 150 joule
Jawab: c
B. Energi
1. Pengertian Energi
Energi memegang peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan
kemajuan suatu negara. Seluruh aktivitas kehidupan manusia bisa
dilakukan dengan melibatkan penggunaan energi. Pada zaman prasejarah
sampai awal zaman sejarah, hanya kayu yang digunakan sebagai sumber
energi untuk keperluan memasak dan pemanasan. Sekitar awal abad ke-13
mulai digunakan batubara. Penemuan mesin uap yang menggunakan batubara
sebagai sumber energinya pada abad ke-18 membawa perkembangan baru dalam
kehidupan manusia. Mesin uap ini mampu menghasilkan energi yang cukup
besar untuk menggerakkan mesin-mesin industri sehingga memacu api
revolusi industri di Eropa, di mana energi mulai digunakan secara
besar-besaran.
Pada awal abad ke-19, muncullah minyak bumi yang berperan sebagai sumber
energi untuk pemanasan dan penerangan sehingga mulai menggantikan peran
batubara. Kemudian, peran minyak bumi pun mulai digantikan oleh energi
listrik pada akhir abad ke-19.
Gambar 4. Skema pembangkit listrik tenaga batubara. |
Energi listrik dihasilkan dari proses pengubahan energi gerak putaran
generator. Pada umumnya, sumber energi yang digunakan untuk memutar
generator berasal dari minyak bumi, batubara, dan gas alam. Oleh karena
energi listrik ini dihasilkan dari proses pengubahan energi lain yang
tersedia di alam, energi listrik disebut juga energi sekunder. Energi
listrik terus memegang peranan penting dalam kehidupan manusia sampai
saat ini. Pada abad ke-20 ditemukan lagi alternatif sumber energi yang
dapat dimanfaatkan oleh manusia, di antaranya energi panas bumi, nuklir,
dan surya.
Apakah energi itu? Secara umum, dapat dikatakan bahwa energi adalah
kemampuan untuk melakukan usaha. Anda membutuhkan energi agar dapat
berjalan, berlari, bekerja, dan melakukan berbagai aktivitas lainnya.
Dari manakah energi yang Anda butuhkan untuk beraktivitas tersebut?
Makanan dan minuman memberikan Anda energi kimia yang siap dibakar dalam
tubuh sehingga akan dihasilkan energi yang Anda perlukan untuk
melakukan usaha atau aktivitas sehari-hari. Mobil dan sepeda motor dapat
bergerak karena adanya sumber energi kimia yang terkandung dalam
bensin. Dapatkah Anda menyebutkan bentuk-bentuk energi lainnya yang Anda
ketahui?
Energi baru dapat dirasakan manfaatnya apabila energi tersebut telah
berubah bentuk. Contohnya, energi kimia dalam bahan bakar berubah
menjadi energi gerak untuk memutar roda. Energi listrik berubah menjadi
energi cahaya lampu, menjadi energi kalor pada setrika, rice cooker,
magic jar, dan dispenser, serta menjadi energi gerak pada bor, mesin
cuci, mixer, dan kipas angin.
Tokoh Fisika :
Joule dilahirkan di Salford, Inggris. Ia mempelajari pengaruh pemanasan
menggunakan aliran listrik dan menyadari bahwa panas adalah suatu bentuk
energi. Namanya kemudian digunakan sebagai ukuran satuan energi.
(Sumber: Jendela Iptek, 1997)
2. Energi Potensial
Suatu benda dapat menyimpan energi karena kedudukan atau posisi benda
tersebut. Contohnya, suatu beban yang diangkat setinggi h akan memiliki
energi potensial, sementara busur panah yang berada pada posisi normal
(saat busur itu tidak diregangkan) tidak memiliki energi potensial.
Dengan demikian, energi potensial adalah energi yang tersimpan dalam
suatu benda akibat kedudukan atau posisi benda tersebut dan suatu saat
dapat dimunculkan.
Energi potensial terbagi atas dua, yaitu energi potensial gravitasi dan
energi potensial elastis. Energi potensial gravitasi ini timbul akibat
tarikan gaya gravitasi Bumi yang bekerja pada benda. Contoh energi
potensial gravitasi ini adalah seperti pada Gambar 5a.
Jika massa beban diperbesar, energi potensial gravitasinya juga akan
membesar. Demikian juga, apabila ketinggian benda dari tanah diperbesar,
energi potensial gravitasi beban tersebut akan semakin besar. Hubungan
ini dinyatakan dengan persamaan :
EP = mgh (1-3)
dengan:
EP = energi potensial (joule),
w = berat benda (newton) = mg,
m = massa benda (kg),
g = percepatan gravitasi bumi (m/s2), dan
h = tinggi benda (m).
Sebuah benda yang berada pada suatu ketinggian tertentu apabila
dilepaskan, akan bergerak jatuh bebas sebab benda tersebut memiliki
energi potensial gravitasi. Energi potensial gravitasi benda yang
mengalami jatuh bebas akan berubah karena usaha yang dilakukan oleh gaya
berat. Perhatikanlah Gambar 6.
Gambar 6. Usaha yang ditimbulkan oleh gaya berat sebesar –mg(h2 – h1). |
Apabila tinggi benda mula-mula h1 usaha yang dilakukan oleh gaya berat untuk mencapai tempat setinggi h1 adalah sebesar:
Ww = mgh1
– mgh2
Ww = mg (h1
– h2)
Ww = –mg(h2
– h1) (1-4)
dengan:
Ww = usaha oleh gaya berat.
Oleh karena mgh = EP, perubahan energi potensial gravitasinya dapat
dinyatakan sebagai ΔEP sehingga Persamaan (1–4) dapat dituliskan :
Ww = Δ EP (1-5)
Contoh Soal 5 :
Mula-mula, sebuah benda dengan massa 2 kg berada di permukaan tanah.
Kemudian, benda itu dipindahkan ke atas meja yang memiliki ketinggian
1,25 m dari tanah. Berapakah perubahan energi potensial benda tersebut?
(g = 10 m/s2).
Kunci Jawaban :
Diketahui: m = 2 kg, h2 = 1,25 m, dan g = 10 m/s2.
Perubahan energi potensial benda:
ΔEP = mg (h2 – h1)
ΔEP = (2 kg) (10 m/s2) (1,25 m – 0 m) = 25 joule
Jadi, perubahan energi potensialnya 25 joule.
Contoh Soal 6 :
Sebuah benda berada pada ketinggian 40 m dari tanah. Kemudian, benda itu
jatuh bebas. Berapakah usaha yang dilakukan oleh gaya berat hingga
benda sampai ke tanah? Diketahui massa benda adalah 1,5 kg dan
percepatan gravitasi bumi 10 m/s2.
Kunci Jawaban :
Diketahui: h1 = 40 m, h2 = 0, m = 1,5 kg, dan g = 10 m/s2.
Ww = mgh1 – mgh2
Ww = mg (h2 – h1)
Ww = (1,5 kg)(10 m/s2)(40 m – 0 m)
Ww = 600 joule
Contoh Soal 7 :
Sebuah benda bermassa 0,10 kg jatuh bebas vertikal dari ketinggian 2 m
ke hamparan pasir. Jika benda itu masuk sedalam 2 cm ke dalam pasir
sebelum berhenti, besar gaya rata-rata yang dilakukan pasir untuk
menghambat benda adalah sekitar ....
a. 30 N
b. 50 N
c. 60 N
d. 90 N
e. 100 N
Kunci Jawaban :
Fs = mg Δh
(F )(2 cm) = (0,10 kg)(10 m/s2)
(2,02 m)
F = 100,1 N~100 N
Jawab: e
Bentuk energi potensial yang kedua adalah energi potensial elastis.
Energi potensial adalah energi yang tersimpan di dalam benda elastis
karena adanya gaya tekan dan gaya regang yang bekerja pada benda. Contoh
energi potensial ini ditunjukkan pada Gambar 5b. Besarnya energi
potensial elastis bergantung pada besarnya gaya tekan atau gaya regang
yang diberikan pada benda tersebut.
Anda telah mempelajari sifat elastis pada pegas dan telah mengetahui
bahwa gaya pemulih pada pegas berbanding lurus dengan pertambahan
panjangnya. Pegas yang berada dalam keadaan tertekan atau teregang
dikatakan memiliki energi potensial elastis karena pegas tidak berada
dalam keadaan posisi setimbang. Perhatikanlah Gambar 7.
Gambar 7. Grafik hubungan F(N) terhadap Δx pada kurva F = kΔx. |
Grafik tersebut menunjukkan kurva hubungan antara gaya dan pertambahan
panjang pegas yang memenuhi Hukum Hooke. Jika pada saat Anda menarik
pegas dengan gaya sebesar F1 pegas itu bertambah panjang sebesar Δx1. Demikian pula, jika Anda menarik pegas dengan gaya sebesar F2 pegas akan bertambah panjang sebesar Δx2. Begitu seterusnya. Dengan demikian, usaha total yang Anda berikan untuk meregangkan pegas adalah :
W = F1Δ x1
+ F2Δ x2 + ...
Besarnya usaha total ini sama dengan luas segitiga di bawah kurva F terhadap Δ x sehingga dapat dituliskan
W = ½ F Δx
W = ½ (k Δx Δx)
W = ½ k Δx2 (1–6)
Oleh karena usaha yang diberikan pada pegas ini akan tersimpan sebagai
energi potensial, dapat dituliskan persamaan energi potensial pegas
adalah sebagai berikut.
EP = ½ kΔ x2
Energi potensial pegas ini juga dapat berubah karena usaha yang
dilakukan oleh gaya pegas. Besar usaha yang dilakukan oleh gaya pegas
itu dituliskan dengan persamaan
W = –Δ EP (1–7)
Contoh Soal 8 :
Sebuah pegas yang tergantung tanpa beban panjangnya 15 cm. Kemudian,
ujung bawah pegas diberi beban 5 kg sehingga pegas bertambah panjang
menjadi 20 cm.
Tentukanlah:
a. tetapan pegas, dan
b. energi potensial elastis pegas.
Kunci Jawaban :
Contoh Soal 9 :
Perhatikan grafik hubungan gaya (F) dan pertambahan panjang pegas (Δx)
berikut. Tentukan energi potensial elastis pegas pada saat pegas ditarik
dengan gaya 50 N.
Kunci Jawaban :
Diketahui F = 50 N.
W = 1/2 (F) (Δx) = 1/2 (50 N) (2 m) = 50 joule
3. Energi Kinetik
Enegi kinetik adalah energi yang dimiliki suatu benda karena gerakannya.
Jadi, setiap benda yang bergerak memiliki energi kinetik. Contohnya,
energi kinetik dimiliki oleh mobil yang sedang melaju, pesawat yang
sedang terbang, dan anak yang sedang berlari. Perhatikanlah Gambar 8.
Gambar 8. Gaya F menyebabkan benda bergerak sejauh s sehingga kecepatan benda berubah dari v1 menjadi v2. |
Benda bermassa m1 bergerak dengan kecepatan v1. Benda tersebut bergerak lurus berubah beraturan sehingga setelah menempuh jarak sebesar s, kecepatan benda berubah menjadi v1 Oleh karena itu, pada benda berlaku persamaan v2 = v1 + at dan s = v1 + ½ at2
Anda telah mengetahui bahwa percepatan yang timbul pada gerak lurus
berubah beraturan berhubungan dengan gaya F yang bekerja padanya
sehingga benda bergerak dengan percepatan a.
Besar usaha yang dilakukan gaya sebesar F pada benda dapat dihitung dengan persamaan
W = Fs = mas (1–8)
Oleh karena gerak benda adalah gerak lurus berubah beraturan, nilai a
dan s pada Persamaan (4–8) dapat disubstitusikan dengan persamaan a dan s
dari gerak lurus berubah beraturan, yaitu :
sehingga diperoleh :
sehingga diperoleh :
Besaran ½ mv2 merupakan
energi kinetik benda karena menyatakan kemampuan benda untuk melakukan
usaha. Secara umum, persamaan energi kinetik dituliskan sebagai :
EK = ½ mv2 (1–10)
dengan:
EK = energi kinetik (joule),
m = massa benda (kg), dan
v = kecepatan benda (m/s).
Dari Persamaan (1–10), Anda dapat memahami bahwa energi kinetik benda
berbanding lurus dengan kuadrat kecepatannya. Apabila kecepatan benda
meningkat dua kali lipat kecepatan semula, energi kinetik benda akan
naik menjadi empat kali lipat. Dengan demikian, semakin besar kecepatan
suatu benda, energi kinetiknya akan semakin besar pula.
Perubahan energi kinetik benda dari EK = ½ mv12 menjadi EK = ½ mv22 merupakan
besar usaha yang dilakukan oleh resultan gaya yang bekerja pada benda.
Secara matematis, persamaannya dapat dituliskan sebagai :
W = ½ mv22 – ½ mv12
W = EK2 – EK1
= Δ EK (1–11)
Contoh Soal 10 :
Sebuah peluru yang massanya 10 gram, bergerak dengan kecepatan 80 m/s. Tentukanlah energi kinetik peluru pada saat itu.
Kunci Jawaban :
Diketahui: m = 10 gram = 1 × 10–2 kg dan v = 80 m/s.
Energi kinetik peluru adalah :
EK = ½ mv2 = ½ (1 × 10–2 kg)(80 m/s)2
= 32 joule.
Contoh Soal 11 :
Sebuah benda bermassa 2 kg berada dalam keadaan diam pada sebuah bidang
datar yang licin. Kemudian, pada benda tersebut bekerja sebuah gaya F =
20 N sehingga kecepatannya menjadi 10 m/s.
Tentukanlah:
a. usaha yang dilakukan oleh gaya F, dan
b. jarak yang telah ditempuh.
Kunci Jawaban :
Diketahui: mula-mula benda dalam keadaan diam, berarti v1 = 0, v2 sebesar 10 m/s, dan massa benda m = 2 kg.
Dengan mempergunakan Persamaan (1–10), diperoleh :
a. Usaha yang dilakukan oleh gaya F:
W = ½ mv22− ½ mv12
W= (1/2)(2 kg)(10 m/s)2 – 0
W = 100 joule.
b. Jarak yang ditempuh:
W = Fs → 100 J = (20 N)(s)
s = 100J / 20N = 5 meter
Catatan Fisika :
Ketiga mesin utama pesawat luar angkasa dapat menghasilkan daya sebesar
33.000 MW. Daya sebesar ini dihasilkan ketiga mesin tersebut dengan
membakar 3.400 kg bahan bakar setiap sekon. Hal ini, seperti
mengosongkan kolam renang berukuran sedang dalam waktu 20 sekon.
(Sumber: Conceptual Physic, 1998)
4. Hukum Kekekalan Energi Mekanik
Dalam proses melakukan usaha, benda yang melakukan usaha itu memindahkan
energi yang dimilikinya ke benda lain. Energi yang dimiliki benda agar
benda itu dapat melakukan usaha dinamakan energi mekanik.
Gambar 9. Energi mekanik benda dalam bentuk energi potensial dan energi kinetik dapat diubah menjadi usaha. [2] |
Perhatikanlah Gambar 9. Beban yang ditarik sampai di ketinggian h
memiliki energi mekanik dalam bentuk energi potensial. Saat tali yang
menahan berat beban digunting, energi berubah menjadi energi kinetik.
Selanjutnya, saat beban menumbuk pasak yang terletak di bawahnya, beban
tersebut memberikan gaya yang menyebabkan pasak terbenam ke dalam tanah.
Beban itu dikatakan melakukan usaha pada pasak.
Dengan demikian, energi mekanik dapat didefinisikan sebagai jumlah
energi potensial dan energi kinetik yang dimiliki oleh suatu benda, atau
disebut juga energi total. Besarnya energi mekanik suatu benda selalu
tetap, sedangkan energi kinetik dan energi potensialnya dapat
berubah-ubah. Penulisannya secara matematis adalah sebagai berikut.
EM = EP + EK (1–12)
Benda yang jatuh bebas akan mengalami perubahan energi kinetik dan energi potensial gravitasi. Perhatikanlah Gambar 10.
Gambar 10. Hukum Kekekalan Energi Mekanik suatu bola yang jatuh bebas dari ketinggian h1 dengan kecepatan awal v1 ke ketinggian h2 dengan kecepatan v2. |
Suatu bola dilepaskan dari suatu ketinggian sehingga saat bola berada pada ketinggian h1 dari permukaan tanah, bola itu memiliki v1 Setelah mencapai ketinggian h2 dari permukaan tanah, kecepatan benda berubah menjadi v2.
Saat bola benda berada di ketinggian h1 energi potensial gravitasinya adalah EP1 dan energi kinetiknya EK1. Saat benda mencapai ketinggian h2 energi potensialnya dinyatakan sebagai EP2 dan energi kinetiknya EK2.
Anda telah mempelajari bahwa perubahan energi kinetik dan energi
potensial benda adalah usaha yang dilakukan gaya pada benda. Dengan
demikian, dapat dituliskan
W = ΔEK = ΔEP
EK2 – EK1 = EP1 – EP2
EP1 + EK1 = EP2 + EK2
mgh1 + ½ mv12 = mgh2 + ½ mv22 (1–13)
Persamaan (1–13) ini disebut Hukum Kekekalan Energi Mekanik.
Contoh Soal 12 :
Sebuah benda berada dalam keadaan diam pada ketinggian 80 cm dari
permukaan tanah. Massa benda 5 kg dan percepatan gravitasi bumi g = 10
m/s2. Tentukan energi mekanik benda tersebut.
Kunci Jawaban :
Diketahui: v = 0 m/s, h = 80 cm = 0,8 m, dan g = 10 m/s2.
EM = EP + EK
EM = mgh + ½ mv2
EM = (5 kg)(10 m/s2)(0,8 m) + 0 = 40 joule
Jadi, energi mekanik benda yang diam akan sama dengan energi potensialnya karena energi kinetiknya nol.
Contoh Soal 13 :
Sebuah bola yang massanya 2 kg jatuh bebas dari ketinggian 30 meter. Jika g = 10 m/s2, pada saat bola tersebut mencapai ketinggian 10 meter dari permukaan tanah, tentukanlah:
a. kecepatannya,
b. energi kinetiknya, dan
c. energi potensialnya.
Kunci Jawaban :
Diketahui: m = 2 kg, h1 = 30 m, h2 = 10 m, dan g = 10 m/s2.
a. Kecepatan pada kedudukan (2):
v22 = v12 + 2g(h1 – h2) = 0 + (2 kg)(10 m/s2)(20 m)
b. Energi kinetik pada kedudukan (2):
EK2 = ½ mv22 = ½ (2 kg)(20 m/s)2 = 400 joule
EK2 = ½ mv22 = ½ (2 kg)(20 m/s)2 = 400 joule
c. Energi potensial pada kedudukan (2):
EP2 = mgh2
= (2 kg)(10 m/s2)(10 m) = 400 joule
Contoh Soal 14 :
Sebuah benda jatuh dari ketinggian 6 meter dari atas tanah. Berapakah
kecepatan benda tersebut pada saat mencapai ketinggian 1 meter dari
tanah, jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s2?
Kunci Jawaban :
Tokoh Fisika :
Alat tersebut digunakan oleh James Joule untuk mengukur padanan mekanis
dengan panas. Dengan membandingkan usaha yang dilakukan pemberat yang
jatuh dengan panas yang dihasilkan, Joule berkesimpulan bahwa jumlah
usaha yang sama selalu menghasilkan jumlah panas yang sama. (Sumber:
Jendela Iptek, 1997)
C. Daya
1. Pengertian Daya
Besaran usaha menyatakan gaya yang menyebabkan perpindahan benda. Namun,
besaran ini tidak memperhitungkan lama waktu gaya itu bekerja pada
benda sehingga menyebabkan benda berpindah. Kadang-kadang usaha
dilakukan sangat cepat dan di saat lain usaha dilakukan sangat lambat.
Misalnya, Ani mendorong lemari untuk memindahkannya dari pojok kamar ke
sisi lain kamar yang berjarak 3 m. Dalam melakukan usahanya itu, Ani
membutuhkan waktu 5 menit. Apabila lemari yang sama dipindahkan oleh
Arif, ia membutuhkan waktu 3 menit. Ani dan Arif melakukan usaha yang
sama, namun keduanya membutuhkan waktu yang berbeda. Besaran yang
menyatakan besar usaha yang dilakukan per satuan waktu dinamakan daya.
Dengan demikian, Anda dapat mengatakan bahwa Arif memiliki daya yang
lebih besar daripada Ani. Daya didefinisikan sebagai kelajuan usaha atau
usaha per satuan waktu. Daya dituliskan secara matematis sebagai
berikut.
P = W / t (1–14)
dengan:
W = usaha (joule),
t = waktu (sekon), dan
P = daya (J/s atau watt).
Mobil, motor, atau mesin-mesin lainnya sering dinyatakan memiliki daya
sekian hp (horse power) yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia
sebagai daya kuda dengan 1 hp = 746 watt.
Dalam perhitungan teknik, besarnya 1 hp kadang-kadang dibulatkan, yaitu 1
hp = 750 watt. Hubungan antara daya dan kecepatan diturunkan sebagai
berikut.
(1–15)
(1–15)
dengan:
F = gaya (N), dan
v = kecepatan (m/s).
Percobaan Fisika Sederhana :
Menghitung Daya Saat Menaiki Tangga
Alat dan Bahan
- Dua orang (Anda dan salah seorang teman Anda)
- Tangga
- Stopwatch
- Timbangan
- Meteran
- Timbanglah berat badan Anda, kemudian konversikan satuannya dalam Newton.
- Ukurlah tinggi tangga (h).
- Jalankan stopwatch dan larilah ke atas tangga secepat yang Anda mampu. Hitunglah jumlah anak tangga yang Anda lalui sambil berlari.
- Hentikan stopwatch saat Anda mencapai puncak tangga.
- Hitunglah daya yang telah Anda keluarkan saat berlari menaiki tangga menurut persamaan berikut.
- Ulangilah langkah 1 sampai dengan 5, tetapi kegiatannya dilakukan oleh teman Anda. Samakah daya yang Anda keluarkan dengan teman Anda? Diskusikan.
- Apakah kesimpulan yang Anda dapatkan dari kegiatan ini?
Contoh Soal 15 :
Seorang petugas PLN yang massanya 50 kg menaiki tangga sebuah tower yang tingginya 30 m dalam waktu 2 menit. Jika g = 10 m/s2, berapakah daya yang dikeluarkan petugas PLN tersebut?
Kunci Jawaban :
Diketahui: m = 50 kg, h = 30 m, t = 2 menit, dan g = 10 m/s2.
P = 125 watt
Contoh Soal 16 :
Sebuah mesin pesawat terbang mampu memberikan gaya dorong sebesar 20.000
N. Berapakah daya yang dihasilkan mesin ketika pesawat mengangkasa
dengan kecepatan 250 m/s?
Kunci Jawaban :
Diketahui: F = 20.000 N dan v = 250 m/s
P = F v = (20.000 N)(250 m/s) = 5.000.000 watt
2. Efisiensi atau Daya Guna Pengubah Energi
Anda telah mempelajari bahwa energi akan terasa manfaatnya ketika energi
tersebut berubah bentuk menjadi energi lain, seperti energi listrik
akan terasa manfaatnya jika berubah menjadi cahaya, gerak, panas, atau
bentuk energi yang lainnya. Akan tetapi, alat atau mesin pengubah energi
tidak mungkin mengubah seluruh energi yang diterimanya menjadi energi
yang bermanfaat. Sebagian energi akan berubah menjadi energi yang tidak
bermanfaat atau terbuang yang biasanya dalam bentuk energi kalor atau
panas.
Perbandingan antara energi yang bermanfaat (keluaran) dan energi yang
diterima oleh alat pengubah energi (masukan) disebut efisiensi. Secara
matematis dituliskan sebagai berikut.
Contoh Soal 17 :
Sebuah motor yang memiliki daya 1.800 watt mampu mengangkat beban
sebesar 1.200 N sampai ketinggian 50 m dalam waktu 20 sekon. Berapakah
efisiensi motor itu?
Kunci Jawaban :
Contoh Soal 18 :
Besarnya usaha yang diperlukan untuk menggerakkan mobil (massa mobil dan
isinya adalah 1.000 kg) dari keadaan diam hingga mencapai kecepatan 72
km/jam adalah .... (gesekan diabaikan):
a. 1,25 × 104 J
b. 2,50 × 104 J
c. 2,00 × 104 J
d. 6,25 × 104 J
e. 4,00 × 104 J
Kunci Jawaban :
Usaha = Perubahan energi kinetik
W = ΔEK
karena: v = 72 km/jam = 20 m/s
W = 2 × 105 joule
Jawab: c
Rangkuman :
1. Usaha adalah perkalian antara gaya dan perpindahan benda. Satuannya dalam joule,
W = F x s
2. Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi tidak dapat dimusnahkan. Energi hanya dapat
berubah bentuk.
3. Energi potensial adalah energi yang dimiliki benda karena kedudukannya (posisinya), yaitu
EP = mgh
4. Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak, yaitu :
EK = ½ mv2
5. Energi mekanik adalah jumlah energi potensial dan energi kinetik yang terdapat pada benda, yaitu :
EM = EP + EK
6. Hukum Kekekalan Energi Mekanik menyatakan bahwa energi mekanik benda
tetap. Hukum ini berlaku apabila tidak terdapat gaya luar yang bekerja
pada benda.
EM1 = EM2
EK1 + EK1 = EP2
+ EK2
7. Daya dinyatakan sebagai usaha per satuan waktu. Satuannya dalam joule/sekon atau watt.
P = W / t
8. Efisiensi adalah perbandingan antara energi atau daya keluaran dan masukan :
Mantap gan ijin copas
ReplyDeletedesainbannercdr.blogspot.com
Terimakasih informasinya
ReplyDelete