Korosi
yang terjadi pada baja tulangan adalah korosi seragam atau biasa disebut uniform corrosion. Korosi memang
hanyalah fenomena dipermukaan material, tetapi jika korosi telah terjadi dalam
waktu yang lama dan tidak ditangani dengan baik maka fenomena korosi yang
terjadi dipermukaan material akan masuk lebih dalam dan bisa menimbulkan craking pada material, hal ini tentu
saja sangat merugikan, baja tulangan yang seharusnya dapat menahan beban yang
telah ditentukan oleh arsitek akan berkurang kekuatannya dan akan membahayakan
penghuni bangunan jika tidak segera ditangani dengan baik. Biaya yang besar
tentu harus dikeluarkan untuk mengatasi kasus seperti ini, karena bangunan
telah berdiri dan korosi yang telah terjadi sudah parah.
Gambar
1. Baja tulangan yang digunakan pada struktur bangunan sudah terkorosi dengan
parah
Selain
dilihat dari faktor biaya, kejadian ini akan membahayakan penghuni bangunan,
bayangkan jika hal semacam ini tidak ditangani dengan baik dan hanya dianggap
hal sepele, memang dalam waktu beberapa bulan mungkin tidak akan terjadi
apa-apa tetapi ketika telah beberapa tahun, mungkin saja hal yang tidak
diinginkan akan terjadi.
Sering
kita melihat beton yang berwarna kuning kemerahan seperti berkarat, tetapi
jarang orang memikirkan apa yang sebenarnya terjadi. Hal ini bisa saja disebabkan oleh struktur
baja yang terdapat didalam bangunan terkorosi. Jika hal ini terjadi di sebuah
tempat yang harus mencerminkan suatu keindahan, kesempurnaan seperti contohnya
perusahaan besar, mall, jembatan layang, hal ini akan mencitrakan tempat itu
berkurang keindahannya. Kredibilitas tempat itu pun jadi taruhannya.
2 Penyebab Korosi Pada Baja Tulangan
Setiap konstruksi setelah dibangun
harus dilakukan evaluasi secara terus menerus untuk menentukan kinerja bangunan. Ambruknya suatu
infrastruktur, seperti jembatan, jalan layang, dermaga dan lain-lain, secara
tiba-tiba sering kali membawa korban manusia dan kerugian finansial yang sangat
besar. Hal ini merupakan bagian dari tugas pemilik bersama pihak yang berkepentingan
untuk menjamin keselamatan masyarakat umum sebagai pengguna. Salah satu
penyebab kerusakan bangunan
dilingkungan laut adalah korosi
pada beton dan tulangan.
Secara
umum, tulangan baja didalam beton tidak akan terkorosi, karena beton
pada umumnya memiliki PH tinggi (sekitar 12.5), Sifat PH
tinggi atau basa / alkali pada beton
terjadi saat semen tercampur dengan air. Karena sifat alkali ini,
dipermukaan
baja dalam beton terbentuk
sebuah lapisan pasif yang menyebabkan baja terlindung dari pengaruh
luar. Baja
baru bisa terkorosi bila lapisan
pasif ini rusak (PH Beton turun), yang biasanya disebabkan oleh
faktor-faktor
sebagai berikut :
·
Karbonasi (carbonation)
Proses karbonasi terjadi karena
adanya interaksi dari karbon dioksida (CO2) di udara bebas / atmosfer dengan
ion hidroksida didalam beton.
Hasil dari interaksi tersebut menyebabkan PH beton turun (< 9) dan ini mengakibatkan penurunan ketahanan
dari lapisan pasif di permukaan baja tulangan.
·
Klorida (Chlorides)
Ion klorida mempunyai kemampuan
untuk penetrasi kedalam beton
dan merusak lapisan pasif dipermukaan baja dan logam. Ion klorida bisa berasal
dari lingkungan eksternal, misalnya air laut atau proses hyrolysis auto
katalisis dari bahan logam itu
sendiri yang menyebabkan baja terkorosi.
·
Garam Magnesium (Magnesium Salts)
Karena pada laut mengandung 3200 ppm
bahan setara MgCl2, hal ini
sudah cukup untuk melemahkan Portland Cement Hydrates dari serangan ion Mg.
Hasil reaksinya akan menyebabkan kehilangan material (material loss) dan dapat
melunakkan beton (soft).
·
Serangan Sulfat (sulphate attack)
Sulfat alami (natural sulphate) dan bahan polutan dari dalam tanah atau
air laut dapat menyebabkan serangan Sulfat kedalam beton. Ion sulfat dari air laut akan bereaksi dengan hydrates dari
portland cement yang dapat menyebabkan penurunan mutu beton, membuat beton
menjadi lemah / lunak dan rapuh (brittle).
·
Serangan Asam oleh Bakteri
Pada bak tempat penampungan minyak
mentah, struktur bawah dari bangunan
offshore, pada daerah pantai yang air lautnya diam dan suhunya cenderung tetap
(Oil Well 70-80 °C) atau (45-50 °C) akan berpotensi menumbuhkan mikroba aktif
yang menghasilkan karbon dioksida serta dapat menurunkan PH air. Hal ini akan
berpotensi menyebabkan proses korosi
pada struktur beton, baja maupun
bahan logam yang terdapat pada
daerah tersebut.
Pada korosi jenis ini, kerusakan terjadi pada tulangan di dalam beton. Ini disebabkan karena tulangan
di dalam beton bereaksi dengan
air dan membentuk karat. Karat yang terbentuk pada tulangan ini mengakibatkan
pengembangan volume besi tulangan tersebut. Pengembangan volume ini kemudian
mendesak beton sehingga beton tersebut retak, terkelupas atau
pecah, sehingga daya dukung dan dimensi beton
menjadi berkurang.
3 Proses Terjadinya Korosi
Korosi yang tetrjadi
pada baja tulangan bisa terjadi karena beberapa hal, diantaranya adalah sebagai
berikut:
v Baja
tulangan yang akan digunakan untuk struktur bangunan tidak diproteksi.
v Adanya
air dari hasil sisa-sisa reaksi antara air dan semen.
v Tembok
atau beton yang menggunakan baja tulangan tidak kedap air.
Jika baja tulangan yang
akan digunakan untuk struktur bangunan tidak diproteksi, akan menimbulkan
resiko korosi pada baja tulangan. Ada berbagai cara untuk terjadi korosi pada
baja tulangan. Air dapat masuk ke dalam beton dan sampai ke tulangan melalui 2 cara, melalui air yang masuk dari luar atau uap air di udara
melalui pori-pori beton karena beton tidak kedap air.
Bila ada sisa-sisa air yang tidak ikut tereaksikan pada saat pencampuran semen
dengan air. Air yang tertinggal bisa mengenai baja tulangan dan akan
menyebabkan korosi pada baja tulangan yang tidak diproteksi karena unsur-unsur
yang ada pada air akan bereaksi dengan baja yang akan menyebabkan baja menjadi
terkorosi.
Gambar
2. Mekanisme terjadinya korosi pada baja tulangan
Tembok atau beton yang
menggunakan struktur baja tulangan yang tidak kedap air juga dapat menimbulkan
korosi pada baja tulangan, hal ini memungkinkan air yang ada diluar tembok atau
tergenang d atas tembok dapat masuk kedalam tembok atau beton, setelah air
sampai di daerah baja tulangan maka baja tulangan akan bereaksi dengan air yang
masuk dari luar tembok dan akan menghasilkan proses korosi.
Korosi yang terjadi
pada baja tulangan bisa menimbulkan cracking
pada tembok atau beton, hal ini dikarenakan adanya seolah-olah penebalan pada
permukaan baja tulangan akibat adanya produk korosi yang berupa oksida. Pada saat
terjadi penebalan ini, pada tingkatan yang parah tembok atau beton tidak akan
sanggup menahan laju penebalan ini sehingga terjadilah cracking pada paermukaan tembok atau beton.
4
Dampak dari Baja Tualangan yang
Mengalami Korosi.
Terjadinya
korosi pada suatu bangunan
dapat mempengaruhi masa pakai bangunan
tersebut, karena kinerja komponen struktur bangunan menurun. Guna
mencapai umur bangunan sesuai dengan rencana diperlukan pemeliharaan
bangunan dan perawatan bangunan secara terus menerus. Adapun
beberapa kerugian yang timbul akibat korosi pada suatu konstruksi yaitu:
Keluarnya biaya tambahan untuk
memperbaiki kerusakan karena korosi.
Kekuatan bangunan yang akan berkurang.
Membahayakan keselamatan.
Mengurangi keindahan bangunan.
5
Pencegahan Korosi pada Baja Tulangan.
Jika
kita tidak mau berbagai dampak negatif yang telah dibahas diatas terjadi pada
bangunan tentu kita harus melakukan pencegahan agar hal tersebut tidak terjadi.
Pencegahan korosi pada baja tulangan dapata dilakukan dengan beberapa cara
diantaranya :
ü Memproteksi
baja tulangan yang akan digunakan.
ü Proteksi
Beton dengan cat waterproof
ü Monitoring.
Ada beberrapa hal yang
perlu dilakukan agar baja tulangan yang digunakan pada struktur bangunan tidak
mengalami korosi. Sebelum baja tulangan digunakan kita harus melihat apakah sudah
terjadi korosi pada permukaan baja tulangan akibat dari penyimpanan yang kurang
baik di udara terbuka dalam jangka waktu yang tertentu, jika baja tulangan sudah
terlihat kemerahan akibat korosi bersihkan permukaannya agar produk korosi
hilang dari permukaan material. Setelah itu proteksi baja tulangan dengan cat,
proteksi dengan cat bisa menekan biaya yang diperlukan untuk memproteksi baja
tulangan.
Jika baja tulangan
telah digunakan pada struktur bangunan tanpa diproteksi terlebih dahulu, dapat
dilakukan tindakan pengamanan dengan cara melapisi permukaan bangunan dengan
cat. Jika permukaan bangunan itu tidak kontak langsung dengan cuaca dapat dicat
dengan cat tembok, tetapi jika permukaan banguna itu akan kontak langsung
dengan cuaca harus dilapisi dengan cat yang tahan dengan cuaca (weather shield).
Hal yang tak kalah
penting adalah monitoring secara teratur, agar diketahui jika ada sesuatu yang
tidak normal dengan bangunan. Hal ini tidak hanya berfungsi untuk mengontrol
korosi yang terjadi, tetapi juga hal-hal lain yang diaanggap perlu untuk
merawat bangunan.
Keren artikelnya..
ReplyDeleteterima kasih atas infonya.. ^_^