Bagaimana Trotoar yang bagus? -- Trotoar adalah jalur pejalan kaki
yang terletak di daerah samping jalan, diberi lapis permukaan, diberi elevasi
lebih tinggi dari permukaan perkerasan jalan, dan pada umumnya sejajar dengan
jalur lalu lintas kendaraan. Fungsi utama trotoar adalah untuk memberikan
pelayanan kepada pejalan kaki sehingga dapat meningkatkan kelancaran, keamanan,
dan kenyamanan pejalan kaki tersebut. Trotoar biasanya ditempatkan pada samping
jalan yang ramai akan pejalan kaki, sehingga keamanan dan kenyamanan pejalan
kaki tersebut perlu dijamin agar tidak terganggu oleh lalu lintas yang ada.
Daerah yang memerlukan adanya trotoar diantaranya daerah pasar, pusat
perbelanjaan, dan daerah lain yang ramai akan pejalan kaki. Secara umum,
trotoar dapat direncakan pada ruas jalan
yang terdapat volume pejalan kaki lebih besar dari 300 orang per 12 jam dan
volume lalu lintas lebih besar dari 1000 kendaraan per 12 jam.
Trotoar
ideal seperti yang telah dijelaskan oleh Dinas Pekerjaan Umum memiliki ukuran
bergantung pada letak dan volume pejalan kaki yang melewati trotoar tersebut.
Lebar trotoar dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
W =
Lebar trotoar (m)
V =
Volume pejalan kaki rencana/dua arah (orang/meter/menit)
N =
lebar tambahan sesuai dengan keadaan setempat (m)
Kondisi trotoar sekarang pada umumnya
tidak layak bagi para pejalan kaki karena keberadaannya yang kerap dipakai oleh
pedagang kaki lima maupun pengamen jalanan sehingga menyebabkan kerawanan bagi
pengguna jalan. Selain adanya gangguan dari pedagang kaki lima, pejalan kaki di
trotoar kerap diresahkan oleh adanya kendaraan bermotor yang memasuki daerah
trotoar. Kondisi tersebut biasanya terjadi ketika jalanan macet sehingga para
pengendara motor memilih jalur trotoar sebagai alternatif dalam menerobos
kemacetan. Tindakan tersebut merupakan bentuk pelanggaran hak para pejalan kaki
sehingga perlu hukuman yang tegas. Selain permasalahan tersebut, trotoar juga
sering mengalami genangan air ketika hujan tiba. Tentu ini juga membahayakan
pejalan kaki karena bisa saja mereka terpeleset dan terluka.
Melihat permasalahan trotoar diatas,
saya akan memberikan beberapa solusi tentang keberadaan trotoar agar lebih baik
kedepannya.
Pertama, lebar
trotoar hendaknya disesuaikan dengan kondisi keramaian dan letak trotoar
tersebut. Tentunya lebar trotoar disekitar pusat perbelanjaan akan berbeda
dengan yang berada di daerah pemukiman warga. Semua itu bertujuan agar
kapasitas trotoar bisa mencukupi dan pejalan kaki merasa nyaman berjalan di
trotoar tersebut.
Kedua, tinggi
trotoar harus lebih tinggi dari jalan raya di sampingnya. Hal ini agar
pengendara sepeda motor tidak bisa masuk sembarangan ke jalur trotoar. Selain
itu, trotoar tidak bisa dengan mudah dijadikan sebagai lahan parkir liar oleh
sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab. Selain ditinggikan, keberadaan trotoar
harus dibatasi oleh suatu pembatas agar para pedagang kaki lima dan pengendara
di jalan raya tidak bisa memasuki area trotoar dengan bebas.
Ketiga,
kemiringan trotoar hendaknya 2-4% agar saat terjadi aliran air hujan, tidak
terjadi genangan sehingga tidak membahayakan pengguna trotoar.
Keempat,
Pembangunan saluran air dibawah trotoar. Hal ini dilakukan bila lahan terlalu
sempit untuk dibangunnya trotoar dan saluran drainase secara bersamaan.
Kelima,
dibangunnya trotoar layang. Hal ini dimaksudkan agar pengguna jalan raya tidak
merasa terganggu oleh banyaknya orang yang berlalu lalang di trotoar yang
terkadang menyebrang jalan secara sembarangan. Konsep ini telah diterapkan di
salah satu kota tersibuk di dunia, Mumbai, India, dimana saat jam jam sibuk, di
kota ini terdapat ribuan orang berjalan kaki. Pemerintah pun ingin menyediakan
sarana bagi pejalan kaki yang memadai namun tidak mengganggu kelancaran lalu
lintas yang ada di sampinya. Model ini dinilai efektif untuk mengatasi besarnya
volume pejalan kaki namun tanpa mengganggu kelancaran jalan raya. Akan tetapi,
sisi negatif dari trotoar layang ini adalah biaya pembangunannya yang besar.
Keenam, Penerangan
yang memadai. Hal ini dimaksudkan agar pengguna trotoar bisa lebih hati hati
dengan keadaan trotoar terutama saat malam hari sehingga kecelakaan bisa
diminimalisir. Selain itu, adanya penerangan bisa juga dimaksudkan untuk
mengurangi tingkat kriminalitas karena para penjahat umumnya beraksi di tempat
yang gelap.
0 coment�rios: